HUBUNGAN TRADISI KETUPAT DAN BELAH KETUPAT DALAM ETNOMATEMATIKA

Salah satu tujuan mempelajari ilmu etnomatematika adalah pengakuan adanya cara-cara berbeda dalam menggunakan matematika dengan mempertimbangkan pengetahuan matematika akademik yang dikembangkan oleh masyarakat dengan budaya yang berbeda. Contohnya, cara mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain dan lain sebagainya.

Sementara itu, tradisi ketupat yang menjadi salah satu warisan budaya di dalam kehidupan masyarakat Aceh ternyata mempunyai hubungan erat dengan salah satu bangun geometri yaitu belah ketupat. Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat rusuk. Dengan mengaitkan tradisi ketupat dan belah ketupat dalam penyampaian materi geometri diharapkan dapat memunculkan kearifan budaya yang mampu memotivasi siswa untuk mempelajari ilmu matematika.

Berdasarkan pemikiran inilah tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari 3 orang dosen Prodi Matematika, FMIPA Unsyiah, yaitu Dr. Rahma Zuhra, M.Si, Dr. Salmawaty, M.Sc, dan Hafnani, M.Si, telah melaksanakan pengabdian masyarakat berjudul “Ilmu Etnomatematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika Dan Budaya Aceh Pada Siswa Sekolah Menengah Atas” pada hari Kamis, tanggal 28 Januari 2021 di Laboratorium Center, Madrasah Aliyah Ruhul Islam Anak Bangsa (MA RIAB) Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan dilaksanakan di MA RIAB Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar dengan memenuhi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang ilmu etnomatematika yang berhubungan dengan geometri, khususnya bagaimana menentukan bentuk, dimensi, dan volume suatu bangun belah ketupat. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi matematika siswa, khususnya mengenai geometri. Selain itu juga diharapkan siswa termotivasi untuk mengenal kebudayaan Aceh untuk mewujudkan generasi cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.

——

@ruhulislamanakbangsa97